TNI ANGKATAN UDARA

Sabtu, 19 Januari 2013

TNI Angkatan Udara

Sejarah lahirnya TNI AU bermula dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu sangat kekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. Sejalan dengan perkembangannya berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan nama TKR jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.
Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara, maka pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti dengan Angkatan Udara Republik Indonesia, kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Salah satu Sejarah monumental yang selalu diperingati jajaran TNI AU tiap tahun adalah apa yang dinamakan Hari Bhakti TNI AU. Peringatan Hari Bhakti TNI AU, dilatar belakangi oleh dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari pada 29 Juli 1947. Peristiwa Pertama, pada pagi hari, tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Peristiwa Kedua, jatuhnya pesawat DAKOTA VT-CLA yang megakibatkan gugurnya tiga perintis TNI AU masing-masing Adisutjipto, Abdurahman Saleh dan Adisumarmo. Pesawat Dakota yang jatuh di daerah Ngoto, selatan Yogyakarta itu, bukanlah pesawat militer, melainkan pesawat sipil yang disewa oleh pemerintah Indonesia untuk membawa bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.
Penembakan dilakukan oleh dua pesawat militer Belanda jenis Kittyhawk, yang merasa kesal atas pengeboman para kadet TNI AU pada pagi harinya. Untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan ketiga perintis TNI AU tersebut, sejak Juli 2000, di lokasi jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA (Ngoto) telah dibangun sebuah monumen perjuangan TNI AU dan lokasi tersebut juga dibangun tugu dan relief tentang dua peristiwa yang melatar belakanginya. Di lokasi monumen juga dibangun makam Adisutjipto dan Abdurachman Saleh beserta istri-istri mereka.

PESAWAT MERAH PUTIH PERTAMA
Hari itu 27 Oktober 1945, sehari menjelang peringatan 17 tahun Sumpah Pemuda, di Pangkalan Maguwo, Yogyakarta terlihat ada kesibukan. Nampak para teknisi sedang berada di sekitar sebuah pesawat Cureng yang bertanda bulat Merah Putih, mempersiapkan segala sesuatunya untuk sebuah penerbangan yang direncanakan. Mereka menginginkan sebuah pesawat Merah Putih terbang hari itu, untuk membangkitkan Sumpah Pemuda.
Komodor Udara Agustinus Adisutjipto, yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Adi, adalah satu-satunya penerbang Indonesia yang berada di Pangkalan Maguwo. Hari itu, Pak Adi akan terbang bersama Cureng Merah Putih. Upaya itu membawa hasil.
Pak Adi membawa terbang Pesawat Cureng Merah Putih tersebut berputar-putar di Angkasa Pangkalan Maguwo disaksikan dengan rasa kagum oleh seluruh anggota pangkalan yang berada dibawah. Itulah awal mula sebuah pesawat Indonesia bertanda Merah Putih terbang di angkasa Indonesia yang merdeka.


Tugas TNI-AU

Sesuai dengan UU TNI pasal 10, Angkatan Udara bertugas:
  • melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan;
  • menegakkan hukum dan menjaga keamanan diwilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
  • melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara; serta
  • melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

Daftar Kotama TNI AU

  1. KOOPSAU I (Wilayah Barat) Mako di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta,
    1. LANUMA (TIPE A) Sebanyak 4 Satuan.
    2. LANUD (TIPE B) Sebanyak 4 Satuan .
    3. LANUD (TIPE C) Sebanyak 9 Satuan.
    4. LANUD (TIPE D) Sebanyak 5 Satuan.
    5. Skadron-skadron operasi;
      1. SKADRON 1 di LANUMA SUPADIO, Pontiana
      2. SKADRON 2 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
      3. SKADRON 6 di LANUMA ATANG S, Bogor
      4. SKADRON 7 di LANUD SURYADARMA, Subang
      5. SKADRON 8 di LANUMA ATANG S, Bogor
      6. SKADRON 12 di LANUMA PEKANBARU, Pekanbaru
      7. SKADRON 17 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
      8. SKADRON 31 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
      9. SKADRON 45 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
  2. KOOPSAU II (Wilayah Timur) Mako di Komplek Lanuma Hasanudin Makasar,
    1. LANUMA (TIPE A) Sebanyak 3 Satuan.
    2. LANUD (TIPE B) Sebanyak 5 Satuan.
    3. LANUD (TIPE C) Sebanyak 10 Satuan.
    4. LANUD (TIPE D) Sebanyak 2 Satuan.
    5. Skadron-skadron operasi;
      1. SKADRON 3 di LANUMA ISWAHYUDI, Madiun
      2. SKADRON 4 di LANUMA ABD SALEH, Malang
      3. SKADRON 5 di LANUMA HASSANUDDIN, Makassar
      4. SKADRON 11 di LANUMA HASSANUDDIN, Makassar
      5. SKADRON 14 di LANUMA ISWAHYUDI, Madiun
      6. SKADRON 15 di LANUMA ISWAHYUDI, Madiun
      7. SKADRON 21 di LANUMA ABD SALEH, Malang
      8. SKADRON 32 di LANUMA ABD SALEH, Malang
  3. KOHANUDNAS Mako di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta, KOHANUDNAS ADALAH TNI AU DAN TNI AU ADALAH KOHANUDNAS. Kohanudnas merupakan ujung tombak Kotama Operasional TNI AU yang bertugas melaksanakan Penegakan hukum di Udara dan mengatur seluruh potensi kekuatan udara bangsa indonesia. Terkait kekuatan minimum yang diperlukan Kohanudnas sebagai salah satu Ujung Tombak TNI AU dalam operasi Pertahanan Udara diperlukan Radar Sebanyak 32 Satrad terbagi di 4 Kosek (Saat ini mempunyai 19 Satrad), 4 skadron tempur buru sergap ditiap Kosek, 4 Skadron Rudal Jarak Sedang Moveable Paskhas ditiap Kosek,14 Den Hanud Titik PSU Paskhas dan 40 Pangkalan Udara (sudah ada). Jajaran Kohanudnas saat ini terbagi menjadi :
    1. KOSEKHANUDNAS I Jakarta
    2. KOSEKHANUDNAS II Makassar
    3. KOSEKHANUDNAS III medan
    4. KOSEKHANUDNAS IV Biak
    5. PUSDIKLAT HANUDNAS Surabaya
  4. KORPASKHAS Mako di Lanuma Sulaiman Margahayu Bandung,
    1. MAKO KORPASKHAS
    2. DEN BRAVO 90 ANTI TEROR
    3. WING/DIVISI I PASKHAS (Wilayah Barat)
      1. RESIMEN PARAKO PPRC I PASKHAS (Wilayah Barat))
        1. YON PARAKO PPRC 461 PASKHAS jakarta
        2. YON PARAKO PPRC 462 PASKHAS Pekanbaru
        3. YON PARAKO PPRC 465 PASKHAS Pontianak
        4. YON PARAKO PPRC 469 PASKHAS Medan (Next pengembangan dari Kompi A BS)
        5. KOMPI B BS PASKHAS Subang
        6. KOMPI G BS PASKHAS Lhokseumawe
        7. KOMPI H BS PASKHAS Banda Aceh
      2. RESIMEN PSU/ARHANUD I PASKHAS (Wilayah Barat)
        1. YON ARHANUD MOBILE 467 PASKHAS Jakarta
        2. DEN HANUD DI TIAP LANUMA TIPE A (Next=Halim, Pekanbaru, Supadio)
        3. DEN HANUD DI KOSEKHANUDNAS I DAN III
    4. WING/DIVISI II PASKHAS (Wilayah Timur)
      1. RESIMEN PARAKO PPRC II PASKHAS (Wilayah Timur))
        1. YON PARAKO PPRC 464 PASKHAS Malang
        2. YON PARAKO PPRC 466 PASKHAS Makassar
        3. YON PARAKO PPRC 468 PASKHAS Biak
        4. YON PARAKO PPRC 4610 PASKHAS Yogyakarta (Next pengembangan dari Kompi E BS)
        5. KOMPI D BS PASKHAS Kupang
        6. KOMPI BS PASKHAS Bali (Next karena Lanud naik status ke Tipe B)
        7. KOMPI BS PASKHAS Ambon (Next karena Lanud naik status ke Tipe B)
      2. RESIMEN PSU/ARHANUD II PASKHAS (Wilayah Timur)
        1. YON ARHANUD MOBILE 463 PASKHAS Madiun
        2. DEN HANUD DI TIAP LANUMA TIPE A (Next=Adi S, Abd Saleh, Iswahyudi, Hasanudin, Manuhua)
        3. DEN HANUD DI KOSEKHANUDNAS II DAN IV
    5. KODIKLAT PASKHAS, Mako Kodiklat Paskhas berada di Lanud Sulaiman Margahayu Bandung, teridiri :
      1. PUSDIKLAT PURRAT (Tempur Darat)
      2. PUSDIKLAT HANUD (Pertahanan Udara)
      3. PUSDIKLAT MATRA
      4. PUSDIKLAT KHUSUS
  5. KOMANDO PEMELIHARAAN MATERIIL TNI ANGKATAN UDARA (KOHARMATAU) Mako berada di Lanud Husein Satra Negara Bandung, membawahi =
    1. DEPO 10 di Lanud Husein S, Bandung
    2. DEPO 20 di Lanuma Iswahyudi, Madiun
    3. DEPO 30 di Lanuma Abd Saleh, Malang
    4. DEPO 40 di Lanud Sulaiman, Bandung
    5. DEPO 50 di Lanud Adi Soemarmo, Surakarta
    6. DEPO 60 di Lanud Iswahyudi, Madiun
    7. DEPO 70 di Lanud Sulaiman, Bandung
  6. AKADEMI ANGKATAN UDARA (AAU) Ksatrian berada di Yogyakarta, dipimpin oleh seorang Gubernur berpangkat Marsekal Muda dibantu seorang Wakil Gubernur berpangkat Marsekal Pertama. Sebutan untuk taruna AAU disebut Karbol, Saat ini Karbol dibagi menjadi tiga jurusan yaitu : Aeronautika, Elektronika dan Teknik Manajemen Industri. Kedepan akan ditambah satu jurusan lagi yaitu Paskhas. Setelah dilantik kesemua Karbol diberik kesempatan untuk mengikuti seleksi masuk menjadi Penerbang. Pendidikan dilaksanakan selama 4 tahun dan setelah lulus dan dilantik menjadi Perwira, Karbol berhak menyandang predikat sebagai Sarjana Pertahanan. Jajaran di AAU yaitu :
    1. DIRDIKLAT
    2. DIRMIN
    3. DIRJIAN
    4. DANWING KARBOL(Sebutan bagi siswa taruna aau adalah Karbol). Jajaran dibawahnya yaitu :
      1. DAN SKADRON TINGKAT I yaitu Skadron Prajurit Udara Karbol
      2. DAN SKADRON TINGKAT II yaitu Skadron Kopral Udara Karbol
      3. DAN SKADRON TINGKAT III yaitu Skadron Sersan Udara Karbol
      4. DAN SKADRON TINGKAT IV yaitu Skadron Sersan Mayor Udara Karbol
    5. KADEP MATRA
    6. KADEP AERO
    7. KADEP LEK
    8. KADEP TI
    9. KADEP JASMIL
    10. KAPOK GADIK
  7. KOMANDO PENDIDIKAN TNI AU (KODIKAU) Mako berada di Kompleks Lanuma Halim PK Jakarta, terdiri =
    1. TERDIRI DARI 2 WINGDIK
      1. WINGDIKUM di LANUMA HALIM P.K. Jakarta dan LANUMA ATANG S. Bogor
      2. WINGDIKTEKKAL di LANUD SURYADARMA Subang dan LANUD HUSEIN S. Bandung
    2. LANUD TEMPAT PELAKSANAAN PENDUKUNG KODIKAU =
      1. LANUMA ADI SUTJIPTO Yogyakarta
      2. LANUD ADI SOEMARMO Surakarta
      3. LANUD SULAIMAN Bandung
    3. SEKOLAH KESATUAN KOMANDO ANGKATAN UDARA (SEKKAU) Ksatrian berada di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta,(Diperuntukkan untuk para Pama sebagai jenjang karier ke pangkat mayor atau Pamen)
  8. SEKOLAH STAF KOMANDO ANGKATAN UDARA (SESKOAU) Ksatrian berada di Lembang Bandung,(Diperuntukkan untuk para Pamen sebagai syarat untuk menjadi seorang Komandan Satuan ataupun jenjang karier ke pangkat Kolonel)
  9. LAKESPRA
  10. PERBEKALAN MATERIAL PUSAT (BEKMATPUS) Mako berada di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta

Pangkat

Sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Udara adalah Marsekal Besar dengan bintang lima. Pangkat ini ditandai dengan lima bintang emas di pundak. Pangkat ini sepadan dengan Jendral Besar di TNI Angkatan Darat dan Laksamana Besar di TNI Angkatan Laut. Sampai saat ini belum ada seorangpun perwira TNI Angkatan Udara yang dianugerahi pangkat tersebut, Marsekal dengan bintang empat, Marsekal Madya dengan bintang tiga, Marsekal Muda dengan bintang dua, Marsekal Pertama dengan bintang satu.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_L7SejQcsCbIYAAYcvD9dgRXx-7ezFwxoX5AXhKSGhXMyAxD1zQUy83nIqudaAFcSSR8Lc4iCpPJ-lGIvXMWnU7OlOeG4xnu9MKeVtt7hHY73LGdmL9W_qzLX_CRMuVb9jHfms1OqRcY/s1600/maresekal.jpg

Kekuatan Pasukan TNI Angkatan Udara

TNI Angkatan Udara saat ini dperkuat oleh 2 Pasukan yang keduanya mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda yaitu terdiri dari :
  1. Korps Pasukan Khas (Korpaskhas). Pasukan baret jingga yang dulu sangat terkenal dengan nama Pasukan Gerak Tjepat ((PGT) merupakan pasukan berkualifikasi Para Komando adalah pasukan pemukul tempur darat TNI Angakatan Udara bersifat ofensif, yang terdiri dari :
    1. Den Bravo 90 Paskhas Anti Teror
    2. Den Dalpur Paskhas
    3. Kompi Matra Paskhas
    4. Pasukan parakomando (parako)PPRC Paskhas sebagai pasukan lintas udara.
    5. Pasukan Pertahanan Udara Paskhas.
  2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan TNI AU.(Bersifat Defensif). Pasukan baret biru terbilang baru karena sebelumnya satuan ini telah ada ditiap-tiap lanuma dan lanud di seluruh Indonesia yang anggotanya terbentuk dengan mengambil beberapa orang dari tiap staf yang ada di pangkalan dengan di kepalai seorang perwira sebagai Kasi Kamhanlan. Kedepan Kamhanlan akan dibentuk menjadi Satuan sendiri dipimpin oleh seorang Pama sebagai Komandan Satuan Kamhanlanau yang bertugas melaksanakan pengamanan, pertahanan pangkalan TNI AU juga sebagai pasukan taktis dari tiap lanud. Tugas pengamanan pangkalan sebelumnya diemban oleh Satuan Provost AU kala itu masih menggunakan korps pasukan (Psk)yang salah satunya bertugas sebagai Pamfik, maka setelah berubah menjadi POMAU selanjutnya dikembalikan melaksanakan tugas-tugas kepolisian militer yaitu Gaktiblin, penyidikan, walmor dan protokoler.


Komando Tempur TNI Angkatan Udara

Pelaksanaan operasi tempur TNI Angkatan Udara merupakan gabungan dari unsur-unsur tempur yang dimilki yaitu unsur pesawat/pangkalan, unsur radar dan unsur pasukan pemukul dan pertahanan udara Korpaskhas. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan suatu operasi udara atau untuk lebih mudah menyingkatnya dengan istilah Komando Paduan Tempur Udara. Kotama Operasi pelaksananya adalah =
  1. KOOPSAU, terdiri dari :
    1. UNSUR PESAWAT (Tempur, Angkut, Intai, Heli)
    2. UNSUR PENDUKUNG (Lanuma/Lanud)
  2. KOHANUDNAS, terdiri dari :
    1. SATRAD GCI (Ground Control Interception)
    2. SATRAD EW (Early Warning)
  3. KORPASKHAS, terdiri dari :
    1. SATUAN PEMUKUL (Resimen Parako PPRC Paskhas)
    2. SATUAN PERTAHANAN UDARA (Resimen Arhanud/PSU Paskhas)
    3. SATUAN PERTAHANAN PANGKALAN


Daftar Pangkalan Udara

 

Koopsau I

Panglima Koopsau I Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito
Tipe A :
  1. Lanud Halim Perdanakusuma (HLP}, Jakarta
  2. Lanud Atang Sendjaja (ATS), Bogor
  3. Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) , Pekanbaru (Akan naik status menjadi Tipe A)
  4. Lanud Supadio (SPO) , Pontianak (Akan naik status menjadi Tipe A)
Tipe B :
  1. Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Banda Aceh
  2. Lanud Suwondo (SWO), Medan
  3. Lanud Husein Sastranegara (HSN), Bandung
  4. Lanud Suryadarma (SDM), Subang
Tipe C :
  1. Lanud Maimun Saleh (MUS), Sabang (Akan naik status menjadi Tipe B)
  2. Lanud Tanjung Pinang (TPI), Tanjung Pinang (Akan naik status menjadi Tipe B)
  3. Lanud Hang Nadim, Batam
  4. Lanud Ranai (RNI), Natuna (Akan naik status menjadi Tipe B)
  5. Lanud Padang (PDA), Padang
  6. Lanud Palembang (PLM), Palembang
  7. Lanud Astra Kestra (ATK), Lampung
  8. Lanud Tanjung Pandan (TDN), Belitung
  9. Lanud Wiriadinata (TSM), Tasikmalaya
Tipe D :
  1. Lanud Sugiri Sukani (SKI), Cirebon
  2. Lanud Wirasaba (WSA), Purwokerto
  3. Lanud Singkawang II (SWII), Singkawang (Akan naik status menjadi Tipe C)
Rencana Pembangunan :
  1. Lanud Piobang (PBG) , Payakumbuh
  2. Lanud Gadut (GDT) , Bukittinggi

Koopsau II

Panglima koopsau II Marsekal Muda TNI Agus Supriatna
Tipe A :
  1. Lanud Hasanuddin (HND), Makassar
  2. Lanud Iswahyudi (IWJ), Madiun
  3. Lanud Abdul Rachman Saleh (ABD), Malang
Tipe B :
  1. Lanud Surabaya (SBY), Surabaya (Akan naik status menjadi Tipe A)
  2. Lanud Balikpapan (BPP), Balikpapan
  3. Lanud Sam Ratulangi (SRI), Manado
  4. Lanud Pattimura (PTM), Ambon
  5. Lanud Jayapura (JAP), Jayapura (Akan naik status menjadi Tipe A)
Tipe C :
  1. Lanud Iskandar (IKR), Pangkalan Bun
  2. Lanud Syamsuddin Noor (SAM), Banjarmasin
  3. Lanud Wolter Monginsidi (WMI), Kendari
  4. Lanud Ngurah Rai (RAI), Denpasar (Akan naik status menjadi Tipe B)
  5. Lanud Rembiga (RBA), Mataram
  6. Lanud Eltari (ELI), Kupang (Akan naik status menjadi Tipe B)
  7. Lanud Manuhua (MNA), Biak (Akan naik status menjadi Tipe B)
  8. Lanud Timika (TMK), Timika
  9. Lanud Merauke (MRE), Merauke (Akan naik status menjadi Tipe B)
  10. Lanud Tarakan (TAK), Tarakan
Tipe D :

  1. Lanud Leo Wattimena (MRT), Halmahera Utara (Akan naik status menjadi Tipe C)
  2. Lanud Dumatubun (DMN), Tual (Akan naik status menjadi Tipe C)

Kodikau

Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI Ida Bagus Anom Manuba,SE

  1. Lanud Adi Sutjipto (ADI), Jogjakarta
  2. Lanud Adi Soemarmo (SMO), Surakarta
  3. Lanud Sulaiman (SLM), Bandung

0 komentar:

Posting Komentar

Siapa Anda?